POLA PERKAMPUNGAN ENDE LIO

Pola perkampungan dan bentuk rumah adat tradisional bagi masyarakat Ende-Lio dibangun selalu berkaitan dengan konsep hubungan kekerabatan (Gemen scap), antisipasi terhadap alam lingkungannya dan hubungannya dengan pencipta alam semesta yang dipercayanya. Hal ini dapat dilihat dari acara ritual yang dilakukan di saat

Perkampungan Tradisional Ende Lio

Asal-usul Masyarakat adat pendiri kampung adat     Penelusuran sejarah mengatakan bahwa penduduk pertama di Pulau Flores adalah manusia Wajak, yang muncul sekitar empat puluh ribu tahun lalu. Setelah zaman Glasial sekitar empat ribu tahun yang lalu, Nusa Tenggara terpisah dari Asia daratan. Terjadilah imigran dari asia ke selatan. Kelompok imigran itu adalah Manusia ProtoLanjutkan membaca “Perkampungan Tradisional Ende Lio”

Seni Tembikar Ende Lio

Tangan trampil ibu kami Seni tembikar atau tanah liat/ taki yang sudah terkenal di Kabupaten Ende yaitu Lise – Wolowaru dan Wolotolo – Detusoko dimana hasil kerajinannya telah memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Ende dan sekitarnya dalam hal perkakas dapur. Adapula di tempat-tempat lain membuatnya, tetapi hanya untuk kebutuhan rumah tangganya sendiri, kerajinan tembikar seakan-akan hilangLanjutkan membaca “Seni Tembikar Ende Lio”

Seni Anyam Ende Lio

Bahan-bahan anyaman yang sering digunakan yaitu kulit bambu muda, wunu re’a/ daun pandan hutan; wunu koli/ daun lontar; kulit bhoka ino; Ngidho; Ua; Taga; Tali eko. Bahan tersebut diatas diolah menurut kebutuhan masing-masing jenis anyaman agar lancar dalam proses pembuatan dan awet dalam penggunaannya. Adapun produk hasil anyaman diantaranya yaitu: a.MbolaMbola terdiri dari tiga jenis:Lanjutkan membaca “Seni Anyam Ende Lio”

Seni Tenun Ikat Ende Lio

Pembuatan seni tenun ikat Ende Lio hanya dilakukan oleh para ibu/ gadis dari pesisir pantai selatan kabupaten Ende, sedangkan bagian tengah/ utara tidak mengerjakannya karena pore jaji, bila dilanggar akan terjadi bencana alam.Dalam perjanjian yaitu masyarakat pesisir selatan mengerjakan bahan tenun ikat, ditukar dengan bahan makanan yang dihasilkan oleh masyarakat bagian tengah dan utara KabupatenLanjutkan membaca “Seni Tenun Ikat Ende Lio”